Friday 31 October 2014

2 a.m.


"How does it feel to love someone deeply for such a long time that you refuse to open your heart to another person?"




Entah sudah gelas keberapa yang kosong malam itu, matanya masih saja tidak dapat terpejam. Entah sudah berapa malam kepalanya tidak pernah bisa kosong, bias yang paling tidak diingini membayangi, mengalir di darah melalui nadi, mengisi di setiap neuron otaknya, memenuhi seluruh celah rongga dadanya hingga sesak. Ini upaya terakhirnya, entah jalan pintas apa lagi yang akan ditempuhnya. Mencintai lalu lupa merupakan hal yang lumrah baginya lima tahun belakangan ini. Sudah menjadi keyakinannya bahwa bahagia itu tidak perlu tergantung kepada manusia lain. Baginya merasakan hanyalah sebuah permainan logika, tidak lebih tidak kurang, tidak perlu jatuh.

Oh, asbak itu terisi penuh lagi. Rasa-rasanya bukan lagi lintingan tembakau yang terbakar malam ini, yang terbakar adalah keyakinannya, terbakar sedikit demi sedikit hingga hanya menyisakan puntung dan abu. Ditatap lagi layar laptop di depannya, tulisannya sudah selesai. Diawali cerita bagaimana mereka pertama kali saling bicara, bahkan dia masih ingat apa yang dibicarakan mereka saat itu, sampai cerita dimana dia menemukan dirinya tersesat begitu jauh dari yang diyakininya.


Dia kembali tergeletak, tersungkur, matanya menatap langit-langit kosong. Jiwanya semakin hampa memikirkan yang paling mengganggunya malam itu, mencari dan mendapati dirinya nyata-nyata tersesat bukan karena kecantikan fisiknya, melainkan karena tiap tingkah kekanak-kanakannya yang menyebalkan, mimik wajahnya yang ekspresif menyenangkan, tiap tutur katanya yang jujur tajam kadang menyudutkan, pandangan matanya yang meneduhkan mendamaikan, dan pancaran sinar kebaikan bagi lingkungannya yang menyilaukan, yang mampu menerangi tiap sudut jiwa lain yang gelap, kosong, dan sepi. Dia harus mengakui kekalahannya, “Tuhan, ampuni aku yang tak tahu diri jatuh dalam dekapan salah satu malaikat-Mu.”



“Love is not a mind game, maybe it’s not logical, somehow you no need to fall”


No comments:

Post a Comment